PEKANBARU – Jurusan tadris IPA UIN Suska Riau mengadakan kegiatan Seminar Nasional dan Konsorsium Program Studi Tadris IPA Se–Indonesia pada tanggal 12 s.d 14 Oktober 2018 di Hotel Dyan Graha Pekanbaru, dengan tema “Mewujudkan Pendidik IPA yang Profesional di Bidang Intergrasi Sains dan Islam di Era Revolusi Industri 4.0”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian dunia akademik tentang pentingnya pengembangan dan peningkatan literasi teknologi dalam meningkatkan skill dalam menciptakan pendidik IPA yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi karena di era revolusi industri 4.0 diperlukan penyesuaian pembelajaran dalam hal teknologi informasi, internet analisis big data dan komputerisasi. Kegiatan ini dibuka langsung secara resmi oleh Rektor UIN Suska Riau Prof Dr. KH. Akhmad Mujahidin, M.Ag. Banyak materi yang disajikan dalam seminar ini terkait dengan tema yang diangkat.
Materi yang terkait dengan mewujudkan pendidik IPA yang profesional di bidang integrasi sains dan islam di era revolusi industri 4.0 disajikan oleh Prof. Dr. Arskal Salim, M.Ag selaku direktur direktorat pendidikan tinggi keagamaan islam . Dari kantor wilayah kementrian agama provinsi Riau Drs. Asmuni, M.Ag selaku kabid pendidikan madrasah menyajikan materi tentang kesiapan pendidik IPA di madrasah dalam melakukan integrasi sains dan islam di era revolusi industri 4.0. Selain itu Dr. H. Muhammad Syaifuddin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau memaparkan tentang peran LPTK dalam menyiapkan pendidik profesional di era revolusi industri 4.0.
Pada seminar sesi kedua, Dr. Hj. Evi Surtawati, M.Pd menyajikan materi tentang penguatan karakter, literasi sains, dan higher order thinking skills (HOT) dalam pembelajaran IPA. Selain itu, sebagai guru IPA, Arbain, S.Si., M.Pd menyajikan materi tentang insersi ayat-ayat sains dalam Al-Qur’an dan integrasinya dalam pembelajaran abad 21. Edi Syahputra, S.Pd sebagai fasilitator Science Technology, enginering and mathematic (STEM) juga menyajikan materi tentang pembelajaran sains dengan pendekatan STEM.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para akademisi nasional maupun internasional untuk mempresentasikan penelitiannya, sekaligus bertukar informasi dan memperdalam masalah penelitian, serta mengembangkan kerjasama yang berkelanjutan. Seminar ini diikuti oleh peneliti-peneliti dari berbagai bidang ilmu dari seluruh Indonesia, yang telah membahas berbagai bidang kajian dalam bidang pendidikan IPA dan integrasinya dengan Islam dalam rangka memberikan pemikiran dan solusi untuk memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Setelah sesi seminar selesai dilakukan, acara dilanjutkan dengan presentasi sesi paralel bagi peserta yang mengirimkan paper hasil penelitianya yang terkait dengan tema yang dibahas. Terdapat sekitar 20 artikel yang disajikan oleh peneliti, guru dan dosen baik dalam negeri maupun dari luar negeri dalam sesi paralel tersebut.
Selaku ketua jurusan tadris IPA, Susilawati, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi sarana silaturahmi bagi jurusan tadris IPA UIN Suska Riau dengan akademisi, para peneliti pendidikan IPA dan guru-guru IPA yang ada provinsi Riau sehingga sebagai jurusan yang akan melahirkan pendidik IPA bisa memperoleh saran dan masukan untuk kemajuan pendidikan IPA dimasa yang akan datang. Jurusan tadris IPA merupakan jurusan baru yang ada di UIN Suska Riau.