Dosen Tadris IPA Ikuti Webinar Series 1 PPII Riau

Kamis (08/07) PPII (Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia) Riau mengadakan kegiatan webinar series 1 yang bertajuk “Tantangan dan Problematika Pembelajaran IPA Abad 21” kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh dosen dan guru saja melainkan mahasiswa IPA juga. Kegiatan ini diselenggarakan melalui zoom meeting dan live streaming youtube PPII Riau.

Pada pembukaan kegiatan webinar series 1 Dr. Zul Irfan, S.Si, M.Si selaku Ketua PPII Riau dalam kata sambutannya beliau menyampaikan sejarah terbentuknya PPII Riau serta mengajak pendidik IPA khususnya di daerah Riau untuk bergabung bersama PPII Riau. Selain itu beliau menyampaikan tantangan dan problematika pembelajaran IPA pada abad 21.

Kegiatan ini dipandu oleh Berry Kurnia Vilmala, M.Pd. selaku moderator, dan narasumber utama yaitu Prof. Dr. Anna permanasari, M.Si. selaku Ketua PPII pusat. Pada pembukaan beliau mengajak audience untuk lebih mengenal PPII mulai dari sejarah, program kegiatan, dan jurnal. Tak luput pula mengajak stake holder  untuk lebih peka dalam menghadapi tantangan dan problematika pembelajaran IPA.

“jangan lupa dosen juga perlu belajar kepada guru mengenai kondisi pembelajaran di sekolah, dan jika ada pengetahuan baru mengenai inovasi dalam pembelajaran guru juga dapat belajar dari dosen. Mutualisme ini sangat diperlukan dalam atmosfir yang luar biasa agar inovasi pembelajaran yang dihasilkan oleh para dosen dapat bermanfaat oleh guru, selain itu agar memajukan pendidikan IPA untuk lebih baik lagi” ujar Prof. Dr. Anna permanasari, M.Si.

Kemajuan suatu bangsa dapat diukur oleh OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) melalui 3 parameter yaitu reading, mathematics, dan science. Trend of PISA Achievement  menunjukkan bahwa Indonesia telah mengikuti PISA sejak lama yaitu dari tahun 2003 hingga sekarang. IPA (science) adalah satu parameter yang diukur oleh OECD, tetapi belakangan tahun ini hanya mencapai angka 396. Tentu data ini menunjukkan bahwa skor science Indonesia masih tergolong rendah, ini merupakan tantangan yang harus dihadapi pendidik IPA dalam memajukan pendidikan IPA terlebih lagi untuk meningkatkan skor PISA Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Education sustainable development (ESD) adalah kunci dalam mengatasi tantangan SDGS kedepannya. Hal yang dapat dilakukan dalam menjadikan pendidikan di Indonesia lebih terarah ialah menggunakan konsep seperti new literacylong life learning, general education, CO/extra curr, dan cognitive skills. Menurut education sustainable development (ESD) pembelajaran IPA tidak boleh lepas dari ekonomi, sosial, dan lingkungan. Artinya tiga komponen tersebut harus masuk ke dalam pembelajaran IPA yang mana dengan belajar IPA dapat membangun kesadaran peserta didik terhadap lingkungan, dengan pembelajaran IPA membuat peserta didik secara sosial ekonomi ekspansi dalam kehidupan mereka menjadi lebih senang dan tenang. Untuk itu bagi pendidik tidak dapat hanya mengajarkan IPA murni saja, melainkan harus mengintegrasikannya.

Seusai kegiatan webinar, dosen Tadris IPA tak luput pula melakukan sesi foto bersama sebagai bentuk bangga menjadi bagian dari PPII (Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia) dan sebagai akhir dari aktivitas kegiatan usai webinar series 1 ini.

About Ukhti Maisarah

Check Also

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

Tadris IPA UIN Suska Riau mengadakan Seminar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *