Bertempat di aula lantai 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Prodi Tadris IPA adakan workshop ecoedupreneurship dengan menghadirkan Dr. Edi Suhendri, M.Pd Founder Bata Ecobrick dan merupakan Kepala SMPN 23 Pekanbaru. Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 31 mei 2022 ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan Milad Prodi tadris IPA yang ke 5. Kegiatan ini dibuka langsung oleh wakil dekan III Fakultas tarbiyah dan keguruan Dr. Amirah Diniati, M.Pd.Kons pada pukul 09.00 WIB, serta dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Jurusan Tadris IPA, seluruh dosen tadris IPA, dan mahasiswa tadris IPA yang berjumlah sekitar 150 orang.
Dalam sambutannya, Dr. Amirah Diniati, M.Pd.Kons menyatakan bahwa ia sangat mendukung sekali kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Dengan menerapkan ecoedupreneurship ini nantinya selain memperoleh penghasilan dari kegiatan pengajaran di sekolah mahasiswa bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik. Selain itu, Hasanuddin, S.Si., M.Si selaku ketua jurusan Tadris IPA dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan melatih mahasiswa Tadris IPA agar memiliki jiwa entrepreneurship yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan menerapkan sains sebagai basis utamanya sehingga tidak hanya bisa menambah penghasilan tapi juga sekaligus bisa menyelamatkan lingkungan.
Kegiatan workshop ini dipandu oleh susilawati, M.Pd sebagai moderator. Dr. Edi Suhendri, M.Pd menyajikan materi tentang “Ecobrick menuju Green Economy“. Dalam paparannya narasumber mengungkapkan bahwa pembuatan ecobrick ini dilatarbelakangi oleh keresahan akibat dari banyaknya sampah plastic yang mencemari lingkunganakibat dari tidak dikelola dengan baik. Ecobrick adalah salah satu system pengelolaan sampah berkelanjutan, sederhana, dan bahan yang terjangkau. Selain itu, ecobrick merupakan bahan pengganti yang berkelanjutan untuk konstruksi dengan memanfaatkan sampah yang mencemari lingkungan dimana kekuatannya lebih baik dibandingkan bahan bangunan konvensional seperti batako, beton dan balok keramik yang disebut sebagai bata ecobrick.
Ecobrick dibuat dengan cara memasukkan sampah-sampah plastic yang sudah dibersihkan dan dikeringkan ke dalam botol air mineral berbagai ukuran lalu dipadatkan. Setelah itu ecobrick dapat dimanfaatkan sesuai keinginan diantaranya sebagai bata ecobrick maupun sebagai perabotan rumah tangga.
Bata ecobrick dibuat dari botol ecobrick yang dicetak dalam pipa silinder dengan menggunakan semen dan agregat dengan perbandingan 1:3:0,5 (adukan mortar). Bata ecrobick yang dibuat berbentuk silinder dengan tinggi 22 cm, diameter 11 cm, jarak pinggir atas 4 cm dan jarak pinggir bawah 3 cm. Kekuatan dari ecobrick ini adalah sebesar 10-11 N/mm2 yang setara dengan mutu bata merah tingkat I (SNI 15-2094-2000).
Selain itu, ecobrick juga dapat dibuat menjadi furniture perabotan rumah tangga seperti kursi tamu yang dibuat dari ecobrick dari botol air mineral ukuran 1500ml dan kursi santuy dari botol air mineral ukuran 600ml.
Kegiatan workshop berakhir pada pukul 12.30 WIB dan ditutup dengan kegiatan foto bersama dan pemberian cenderamata kepada narasumber yang diberikan oleh ketua jurusan Tadris IPA.