Corona virus disease 2019 disingkat Covid-19 adalah wabah penyakit menular yang dapat membuat penderita mengalami demam,batuk kering dan kesulitan benafas. Inilah wabah penyakit yang mengharuskan seluruh kegiatan kampus Univeritas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim di hentikan (Lockdown). Mulai dari tanggal 16 Maret 2020-1 April 2020 kegiatan perkuliahan dilakukan melalui sistem online atau E-Learning atas perintah rektor.
Tadris IPA melakukan sistem pembelajaran melalui berbagai aplikasi di android contohnya: Google Classroom, Edmodo, Zoom Cloud dan lain-lain. Walaupun mahasiswa/I Tadris IPA belajar melalui sistem online baik secara diskusi maupun tampilan power point yang diberikan dan diarahkan oleh dosen pengampu tidak menghalangi semangat belajar mahasiswa/I Tadris IPA. Mereka tetap disiplin dengan kontrak perkuliahan yang telah ditetapkan oleh dosen pengampu, walaupun pembelajaran seperti ini kurang efektif tetapi inilah salah satu cara agar perkuliahan tetap berlanjut dan lebih menjaga diri atau kesehatan di rumah masing-masing.
Menurut salah satu mahasiswa Tadris IPA yang merupakan kosma dari angkatan’19 ia mengatakan “pembelajaran online ini memang sulit dilakukan pada saat sekarang ini dikarenakan beberapa faktor, tetapi percayalah pembelajaran online sekarang ini berguna untuk masa depan, demi mendukungnya revolution four point zero 4.0”
Dan salah satu dari mahasiswa Tadris Ipa Angkatan 18 mengatakan “banyak mahasiswa yang mengeluhkan habisnya kuota internet mereka untuk keperluan kuliah, yang mana harus menggunakan aplikasi live meeting, yang tentunya menggunakan jaringan dan kuota internet”
Dengan sistem E-learning ini pasti juga terdapat dampak positif dan negatifnya. Salah dampak postifnya ialah dosen dan mahasiswa/i bisa memanfaatkan perkembangan teknologi digitalisasi dengan baik agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan sistem pembelajaran seperti ini bisa mengurangi penyebaran covid-19. Sedangkan dampak negatifnya tidak semua mahasiswa/I mampu memenuhi fasilitas pembelajaran yang telah di tetapkan karna keterbatasan ekonomi sehingga membuat mahasiswa/I kesulitan dalam proses pembelajaran dan tidak semua mata pelajaran bisa dilakukan dengan sistem E-Learning.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kejadian di alam ini tidak ada yang sia-sia dan pasti ada hikmahnya. Dari sistem pembelajaran E-learning membuka jalan pikiran mahasiswa/I Tadris IPA untuk tetap tidak ketinggalan zaman dalam pembelajaran E-learning dengan sistem teknologi digitalisasi yang menuju perubahan indonesia lebih baik dan sistem pembelajaran seperti ini mengurangi penyebaran covid-19.
Semoga wabah covid-19 dapat segera berakhir dan tidak menyebar lagi sehingga perkuliahan tatap muka dapat di lakukan seperti sedia kala. Aamiin Yaa Rabbal Alamin